Senin (27/8),Luka Modric resmi menjadi pemain Real Madrid. Uang
sebesar 30 juta euro (Rp 359 miliar) menjadi mahar kepindahan gelandang
26 tahun itu dari White Hart Lane ke Santiago Bernabeau.
Kedatangan Modric menjadikan Real Madrid memiliki lini tengah terbaik di Eropa saat ini. Tanpa bermaksud merendahkan kualitas gelandang di klub lain, namun lini tengah Los Blancos memiliki kualitas lebih komplet.
Kreativitas dalam menyerang dan kesolidan saat bertahan dimiliki oleh rata-rata gelandang Real Madrid.
Pelatih Jose Mourinho akan lebih bisa memaksimalkan formasi 4-2-3-1 yang sering ia gunakan.
Dua gelandang bertahan yang selama ini dilakoni oleh Xabi Alonso dan Sami Khedira atau Lassana Diarrra, sepertinya akan berubah. Modric akan menggantikan peran Khedira atau Lass.
Mengapa Modric yang akan mendampingi Xabi? Modric punya kemampuan mendistribusikan bola lebih baik dibanding Khedira atau Lass. Saat masih di Spurs, Modric menjadi penghubung alur bola dari lini belakang ke depan. Visi dan kejelian Modric dalam bermain dan melihat celah di pertahanan lawan menjadi nilai plusnya.
Modric juga cermat memotong alur bola dari tim lawan. Sedikit banyak, tugas Xabi menghalau serangan lawan sebelum sampai di pertahanan akan lebih ringan.
Kombinasi Xabi-Modric di posisi gelandang bertahan/tengah akan membawa permainan Madrid lebih seimbang. Dua bek sayap Madrid pun bisa lebih leluasa mengiris pinggir lapangan untuk melonggarkan pertahanan lawan.
Untuk tiga gelandang di depan Xabi dan Modric, masih ditempati oleh Ronaldo, Ozil, Di Maria, Coentrao atau Khedira.
Ronaldo masih tetap berperan sebagai penggedor benteng pertahanan lawan sekaligus mesin gol Los Blancos. Kecepatan dan kemampuannya belum tergantikan di Madrid. CR7 akan berposisi di belakang membuntuti Benzema atau Higuain.
Untuk Ozil, Mourinho sepertinya akan menugaskan gelandang Jerman itu bermain lebih bebas. Mengatur serangan dan tempo permainan sekaligus melepaskan umpan-umpan matang untuk dikreasikan menjadi gol oleh Ronaldo atau penyerang target di depan.
Awalnya beberapa pihak memperkirakan Ozil akan tergeser posisinya setelah Modric datang. Namun Mourinho selama ini terkenal jenius menempatkan dan menugaskan pemain gelandangnya di setiap klub yang ia latih. Tidak mesti terpaku di satu posisi atau peran.
Modric pun bisa bermain sebagai gelandang serang jika Ozil atau Di Maria absen.
Kelemahan lini tengah Madrid ialah hanya Di Maria yang punya kemampuan sebagai pemain sayap murni. Ronaldo lebih sering menusuk ke tengah pertahanan lawan. Sedangkan Khedira lebih berkarakter bertahan atau membuyarkan serangan lawan.
Semoga dua bek sayap Madrid bisa membantu membangun serangan dengan konsisten.
Di atas kertas, Real Madrid punya barisan gelandang yang sangat solid. Butuh kedisiplinan dan permainan menekan tempo tinggi untuk mengurai kekuatan lini tengah Los Blancos.
Akan sangat menarik jika lini tengah Madrid diadu dengan barisan gelandang Chelsea, Manchester City, Juventus atau musuh bebuyutannya selama ini di La Liga, Barcelona.
Kedatangan Modric menjadikan Real Madrid memiliki lini tengah terbaik di Eropa saat ini. Tanpa bermaksud merendahkan kualitas gelandang di klub lain, namun lini tengah Los Blancos memiliki kualitas lebih komplet.
Kreativitas dalam menyerang dan kesolidan saat bertahan dimiliki oleh rata-rata gelandang Real Madrid.
Pelatih Jose Mourinho akan lebih bisa memaksimalkan formasi 4-2-3-1 yang sering ia gunakan.
Dua gelandang bertahan yang selama ini dilakoni oleh Xabi Alonso dan Sami Khedira atau Lassana Diarrra, sepertinya akan berubah. Modric akan menggantikan peran Khedira atau Lass.
Mengapa Modric yang akan mendampingi Xabi? Modric punya kemampuan mendistribusikan bola lebih baik dibanding Khedira atau Lass. Saat masih di Spurs, Modric menjadi penghubung alur bola dari lini belakang ke depan. Visi dan kejelian Modric dalam bermain dan melihat celah di pertahanan lawan menjadi nilai plusnya.
Modric juga cermat memotong alur bola dari tim lawan. Sedikit banyak, tugas Xabi menghalau serangan lawan sebelum sampai di pertahanan akan lebih ringan.
Kombinasi Xabi-Modric di posisi gelandang bertahan/tengah akan membawa permainan Madrid lebih seimbang. Dua bek sayap Madrid pun bisa lebih leluasa mengiris pinggir lapangan untuk melonggarkan pertahanan lawan.
Untuk tiga gelandang di depan Xabi dan Modric, masih ditempati oleh Ronaldo, Ozil, Di Maria, Coentrao atau Khedira.
Ronaldo masih tetap berperan sebagai penggedor benteng pertahanan lawan sekaligus mesin gol Los Blancos. Kecepatan dan kemampuannya belum tergantikan di Madrid. CR7 akan berposisi di belakang membuntuti Benzema atau Higuain.
Untuk Ozil, Mourinho sepertinya akan menugaskan gelandang Jerman itu bermain lebih bebas. Mengatur serangan dan tempo permainan sekaligus melepaskan umpan-umpan matang untuk dikreasikan menjadi gol oleh Ronaldo atau penyerang target di depan.
Awalnya beberapa pihak memperkirakan Ozil akan tergeser posisinya setelah Modric datang. Namun Mourinho selama ini terkenal jenius menempatkan dan menugaskan pemain gelandangnya di setiap klub yang ia latih. Tidak mesti terpaku di satu posisi atau peran.
Modric pun bisa bermain sebagai gelandang serang jika Ozil atau Di Maria absen.
Kelemahan lini tengah Madrid ialah hanya Di Maria yang punya kemampuan sebagai pemain sayap murni. Ronaldo lebih sering menusuk ke tengah pertahanan lawan. Sedangkan Khedira lebih berkarakter bertahan atau membuyarkan serangan lawan.
Semoga dua bek sayap Madrid bisa membantu membangun serangan dengan konsisten.
Di atas kertas, Real Madrid punya barisan gelandang yang sangat solid. Butuh kedisiplinan dan permainan menekan tempo tinggi untuk mengurai kekuatan lini tengah Los Blancos.
Akan sangat menarik jika lini tengah Madrid diadu dengan barisan gelandang Chelsea, Manchester City, Juventus atau musuh bebuyutannya selama ini di La Liga, Barcelona.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis pertanyaan dan komentar anda disini